Sign in
Sign in
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
Trending
- Kantor Pusat Perumda Tirta Pakuan Disterilisasi, Dirut Rino Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
- Advokat Muda Pimpin Sahabat Polisi Indonesia Kota Bogor
- Serahkan Formulir Pendaftaran, Rifki Alaydrus Siap Geser Posisi Safrudin Bima
- Serahkan Formulir Pendaftaran, Rifki Alaydrus Siap Geser Posisi Safrudin Bima
- Ketua Perbasi Apresiasi Imbauan Kegiatan di Lapangan Indoor Basket Ditutup Sementara
- Atlet Basket Diduga Terpapar Covid-19 di The Bucket List, Perbasi Desak Satgas Tutup Lapangan Sementara
- Dirut RS Ummi Positif Covid-19, Penyidikan Kasusnya Jalan Terus
- Ramai di WAG, Dirut RS Ummi Dikabarkan Terpapar Covid-19
- Didampingi 17 Asosiasi, Almer Jadi Pendaftar Pertama Calon Ketua Kadin Kota Bogor
- Peraih Emas Asean Games 2018 Dapat Bonus Rumah di Graha Grande Sukaresmi
WNC – Sebagai orang tua tentu akan shock, mengetahui anaknya harus dirawat setelah terlahir ke dunia.
Hal demikian yang dirasakan Joanna Alexandra ketika anak keempatnya terlahir di dunia. Rasa was-was, khawatir bercampur aduk di hati Joanna. Bahkan dia tak henti-henti menangis karena melihat anaknya harus dirawat di ruang NICCU.
“Pastilah. Hari-hari pertama tuh aku nangis terus, karena biasanya kan kalau baru lahir ya langsung rawat gabung. Bisa menyusui kapan pun dia nangis, ini nggak,” ungkap Joanna.
Joanna harus mendatangi ruang NiCCU jika ingin melihat buah hatinya. Hanya dirinya dan suami yang diperbolehkan menjenguk. Itu pun ada jadwalnya.
“Masih di NICCU, yang cuma boleh dijenguk orangtuanya saja, itu pun ada jam besuknya,” ujar Joanna.
Joanna berharap, anaknya segera keluar dari ruang NICCU. Jika tidak ada aral melintang, sang anak sudah diperbolehkan keluar antara besok atau luasa.
“Kami sih mau secepatnya. Mungkin antara besok. Harusnya besok sudah keluar. Ada satu tes lagi yang keluar besok, kalau itu sudah oke seharusnya boleh keluar,” pungkasnya.=WNC/NIC
You might also like